Selasa, 08 Juni 2010

Pertanyaan seputar penyakit ginjal kronik 2

Zat-zat tersebut diperoleh dari proses normal pemecahan makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Tubuh akan memakai makanan tersebut sebagai sumber energi dan untuk perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal.
32. Apakah PGK dapat menimbulkan masalah psikologis dan menyebabkan emosi sering berubah-ubah?
Ginjal yang sudah tidak mampu melakukan tugasnya dengan baik, dapat mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan seseorang, baik secara fisik maupun psikologis. Dalam jangka panjang dapat menimbulkan kecemasan, menurunkan rasa percaya diri, dan gairah seksual, serta kemampuan berkonsentrasi. Dokter dapat memberikan beberapa langkah sehat agar Anda dapat mengatasi problema psikologis kelak. Hal ini wajar mengingat PGK memang penyakit yang serius, lama diderita dan menimbulkan keluhan-keluhan yang tidak remeh bahkan sangat berat. PGK menimbulkan stres emosional yang tidak sedikit pada penderita maupun keluarganya. Belum lagi jika ditambah dengan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Selain itu, kondisi uremia (penumpukan zat-zat sisa dalam tubuh yang dialami penderita PGK) juga dapat berefek terhadap sistem saraf, membuat perasaan menjadi labil dan sering berpindah-pindah dari marah menjadi gembira, dan sebaliknya (mood swing). Beberapa jenis obat-obatan yang dikonsumsi penderita PGK pun mungkin dapat memiliki efek samping terhadap emosi.
33. Mengapa pada penderita PGK rentan terjadi gangguan aktivitas seksual?
Gangguan sistem endokrin yang terjadi pada PGK menyebabkan berkurangnya produksi hormon testosteron. Hormon ini diperlukan untuk menghasilkan sperma (spermatogenesis), merangsang libido dan untuk fungsi seksual yang normal. Selain itu, secara emosional penderita PGK juga mengalami perubahan emosi. Perasaan cemas, khawatir dan depresi dapat menyebabkan terkurasnya energi dan hilangnya keinginan untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk aktivitas seksual.
34. Mengapa penderita PGK berisiko mengalami gagal jantung?
Gagal jantung pada PGK biasanya didahului oleh anemia. Jika tidak diobati, anemia pada PGK bisa menimbulkan masalah yang serius. Jumlah sel darah merah yang rendah ini akan memicu jantung sehingga jantung bekerja lebih keras. Hal ini menyebabkan pelebaran bilik jantung kiri yang disebut LVH (left ventricular hypertrophy). Lama kelamaan, otot jantung akan melemah dan tidak mampu memompa darah sebagaimana mestinya sehingga terjadilah gagal jantung. Hal ini dikenal dengan nama sindrom kardiorenal.
35. Mengapa penderita PGK dengan anemia sebaiknya menjalani pemeriksaan kadar zat besi secara rutin?
Untuk memastikan bahwa tubuh Anda memiliki zat besi dalam jumlah yang cukup. Jika kadar zat besi dalam tubuh Anda kurang, maka efek pemberian EPO dapat menjadi tidak optimal.
36. Apa saja gejala osteodistrofi ginjal?
Nyeri tulang, tulang mudah patah dan gangguan pertumbuhan (pada anak-anak). Sedangkan jika sudah terjadi kalsifikasi metastatik (endapan pada jaringan), gejala yang timbul, sesuai dengan lokasi pengendapan garam kalsium fosfat :
  • Nyeri sendi
  • Deposit garam kalsium fosfat pada selaput lendir mata kadang menyebabkan iritasi hebat (mata merah dan berair) yang disebut dengan uremic red eye.
37. Bila saya sudah memasuki gagal ginjal tahap akhir, pilihan terapi apa yang perlu dilakukan?
Bila kondisi ginjal Anda sudah gagal, dokter akan memberikan pilihan terapi yaitu dialisis (hemodialisis dan dialisis peritoneal) dan transplantasi ginjal.
38. Apa yang dimaksud dengan dialisis? 
Dialisis adalah metode terapi yang bertujuan untuk menggantikan fungsi/kerja ginjal, yaitu membuang zat-zat sisa dan kelebihan cairan dari tubuh. Ada dua jenis dialisis yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal.
39. Apa bedanya hemodialisis dan dialisis peritoneal? 
Hemodialisis (HD) adalah dialisis dengan menggunakan mesin dialiser yang berfungsi sebagai “ginjal buatanâ€�. Pada HD, darah dipompa keluar dari tubuh, masuk ke dalam mesin dialiser. Di dalam mesin dialiser, darah dibersihkan dari zat-zat racun melalui proses difusi dan ultrafiltrasi oleh dialisat (suatu cairan khusus untuk
dialisis), lalu dialirkan kembali ke dalam tubuh. Proses HD dilakukan 1-3 kali seminggu di rumah sakit dan setiap kalinya membutuhkan waktu sekitar 2-4 jam. Sedangkan dialisis peritoneal adalah metode
cuci darah  dengan bantuan membran peritoneum (selaput rongga perut). Jadi, darah tidak perlu dikeluarkan dari tubuh untuk dibersihkan dan disaring oleh mesin dialisis.
40. Kapan penderita PGK perlu menjalani dialisis?
Dialisis dilakukan apabila fungsi ginjal sudah sangat menurun (lebih dari 90 %) atau telah terjadi gagal ginjal stadium akhir, sehingga tidak lagi mampu untuk menjaga kelangsungan hidup penderita PGK.

41.      Berapa lama seorang penderita PGK harus menjalani dialisis?
Anda harus menjalani dialisis sepanjang sisa hidup atau sampai mendapatkan ginjal pengganti untuk dicangkokkan ke dalam tubuh Anda.
42.      Apakah yang dimaksud dengan cimino?
Cimino adalah akses permanen pada penderita PGK yang menjalani hemodialisis, yang diperlukan untuk keluar-masuknya darah dari dan ke tubuh penderita. Biasanya dibuat dengan cara menghubungkan salah satu pembuluh darah balik (vena) dengan pembuluh nadi (arteri) pada lengan bawah.
klik disini untuk memperbesar gambar
43.      Apakah frekuensi penggunaan dialisis peritoneal (CAPD) atau hemodialisis (HD) dapat dikurangi secara bertahap, sehingga akhirnya tidak perlu dilakukan lagi?
Baik HD maupun CAPD adalah terapi pengganti ginjal yang bertujuan menggantikan/mengambil alih fungsi ginjal yang sudah terganggu. Bukan untuk menyembuhkan penyakitnya. Pada PGK stadium terminal, fungsi ginjal yang rusak tidak dapat pulih kembali, sehingga  kedua terapi tersebut harus dilakukan secara rutin dan terus menerus.
44.      Apakah penderita yang menjalani dialisis masih dapat melakukan perjalanan ke luar kota?
Ya, penderita yang menjalani dialisis masih dapat bepergian ke luar kota. Tetapi sebelumnya Anda harus memastikan bahwa di kota yang Anda tuju, terdapat rumah sakit yang melayani terapi dialisis. 
45.      Dari manakah asalnya ginjal yang dicangkokkan?
Ginjal yang dicangkokkan berasal dari dua sumber: donor yang masih hidup (donor hidup) atau donor yang baru saja meninggal (donor kadaver). Akan lebih baik jika donor yang masih hidup merupakan  anggota keluarga yang hubungannya dekat, tetapi bisa juga berasal dari teman atau keluarga jauh.
46.      Apa saja keuntungan dan kerugian transplantasi?
Transplantasi memiliki beberapa kelebihan, yaitu paling mirip dengan ginjal asli, tidak perlu lagi menjalani dialisis, tidak perlu lagi membuat akses untuk dialisis, asupan makan dan cairan kembali normal, tidak perlu melakukan kunjungan rutin ke rumah sakit. Selain itu transplantasi juga memiliki beberapa kekurangan,
seperti perlu waktu lama untuk mendapatkan donor yang cocok, adanya kemungkinan penolakan terhadap ginjal yang dicangkokkan, harus minum obat seumur hidup, lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi, efek samping obat, risiko yang berhubungan dengan operasi. 
klik disini untuk memperbesar gambar
47.      Bagaimana jika tubuh penderita PGK menolak ginjal yang dicangkokkan? 
Jika transplantasi ginjal tidak berhasil, maka Anda harus kembali menjalani dialisis sampai diperoleh ginjal ’baru’ yang cocok dengan tubuh Anda.
48.      Apakah setelah menjalani transplantasi, penderita PGK masih harus tetap menjalani diet khusus?
Ya. Setelah  menjalani transplantasi, Anda masih harus tetap mengikuti diet khusus  meskipun tidak seketat ketika Anda menjalani dialisis. Sebaiknya batasi asupan garam karena obat-obatan setelah transplantasi (terutama steroid) menyebabkan tertahannya cairan dalam tubuh Anda. Hal ini bisa memicu naiknya tekanan darah.
Anda juga memerlukan lebih banyak protein untuk membantu membentuk jaringan otot yang ’dihancurkan’ oleh obat-obatan setelah transplantasi (steroid). Diet tinggi protein secara berangsur-angsur kemudian dikurangi dan Anda dianjurkan untuk mengkonsumsi protein dalam jumlah secukupnya.
49.      Obat-obat apa saja yang digunakan untuk mengatasi gejala-gejala dan komplikasi PGK serta membantu memperlambat proses kerusakan ginjal?
•    Diuretik untuk membantu pengeluaran kelebihan cairan dan elektrolit dari tubuh, serta menurunkan tekanan darah.
•    Antihipertensi untuk mempertahankan agar tekanan darah tetap dalam batas normal sehingga akan memperlambat proses kerusakan ginjal yang diakibatkan oleh tingginya tekanan darah.
•    Eritropoietin untuk mengatasi anemia yang diakibatkan oleh PGK. Epo biasanya diberikan dengan cara injeksi 1-2 kali/minggu.
•    Zat besi (Ferrous Sulphate) seringkali bermanfaat untuk membantu mengatasi anemia yang diakibatkan kekurangan Fe pada pasien dengan  PGK.
Pada PGK, kadar kalsium dalam darah menjadi rendah, sebaliknya kadar fosfat dalam darah
50.  Langkah sehat apa saja yang perlu dilakukan agar fungsi ginjal tetap sehat??
Agar fungsi ginjal Anda tetap terjaga ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain: mengendalikan tekanan darah dan diabetes; menghindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak diresepkan dokter; mengurangi asupan makanan-makanan yang tinggi kolesterol, kalium, garam; dan hentikan kebiasaan merokok.

 

Selasa, 08 Juni 2010

Pertanyaan seputar penyakit ginjal kronik 2

Zat-zat tersebut diperoleh dari proses normal pemecahan makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Tubuh akan memakai makanan tersebut sebagai sumber energi dan untuk perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal.
32. Apakah PGK dapat menimbulkan masalah psikologis dan menyebabkan emosi sering berubah-ubah?
Ginjal yang sudah tidak mampu melakukan tugasnya dengan baik, dapat mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan seseorang, baik secara fisik maupun psikologis. Dalam jangka panjang dapat menimbulkan kecemasan, menurunkan rasa percaya diri, dan gairah seksual, serta kemampuan berkonsentrasi. Dokter dapat memberikan beberapa langkah sehat agar Anda dapat mengatasi problema psikologis kelak. Hal ini wajar mengingat PGK memang penyakit yang serius, lama diderita dan menimbulkan keluhan-keluhan yang tidak remeh bahkan sangat berat. PGK menimbulkan stres emosional yang tidak sedikit pada penderita maupun keluarganya. Belum lagi jika ditambah dengan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Selain itu, kondisi uremia (penumpukan zat-zat sisa dalam tubuh yang dialami penderita PGK) juga dapat berefek terhadap sistem saraf, membuat perasaan menjadi labil dan sering berpindah-pindah dari marah menjadi gembira, dan sebaliknya (mood swing). Beberapa jenis obat-obatan yang dikonsumsi penderita PGK pun mungkin dapat memiliki efek samping terhadap emosi.
33. Mengapa pada penderita PGK rentan terjadi gangguan aktivitas seksual?
Gangguan sistem endokrin yang terjadi pada PGK menyebabkan berkurangnya produksi hormon testosteron. Hormon ini diperlukan untuk menghasilkan sperma (spermatogenesis), merangsang libido dan untuk fungsi seksual yang normal. Selain itu, secara emosional penderita PGK juga mengalami perubahan emosi. Perasaan cemas, khawatir dan depresi dapat menyebabkan terkurasnya energi dan hilangnya keinginan untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk aktivitas seksual.
34. Mengapa penderita PGK berisiko mengalami gagal jantung?
Gagal jantung pada PGK biasanya didahului oleh anemia. Jika tidak diobati, anemia pada PGK bisa menimbulkan masalah yang serius. Jumlah sel darah merah yang rendah ini akan memicu jantung sehingga jantung bekerja lebih keras. Hal ini menyebabkan pelebaran bilik jantung kiri yang disebut LVH (left ventricular hypertrophy). Lama kelamaan, otot jantung akan melemah dan tidak mampu memompa darah sebagaimana mestinya sehingga terjadilah gagal jantung. Hal ini dikenal dengan nama sindrom kardiorenal.
35. Mengapa penderita PGK dengan anemia sebaiknya menjalani pemeriksaan kadar zat besi secara rutin?
Untuk memastikan bahwa tubuh Anda memiliki zat besi dalam jumlah yang cukup. Jika kadar zat besi dalam tubuh Anda kurang, maka efek pemberian EPO dapat menjadi tidak optimal.
36. Apa saja gejala osteodistrofi ginjal?
Nyeri tulang, tulang mudah patah dan gangguan pertumbuhan (pada anak-anak). Sedangkan jika sudah terjadi kalsifikasi metastatik (endapan pada jaringan), gejala yang timbul, sesuai dengan lokasi pengendapan garam kalsium fosfat :
  • Nyeri sendi
  • Deposit garam kalsium fosfat pada selaput lendir mata kadang menyebabkan iritasi hebat (mata merah dan berair) yang disebut dengan uremic red eye.
37. Bila saya sudah memasuki gagal ginjal tahap akhir, pilihan terapi apa yang perlu dilakukan?
Bila kondisi ginjal Anda sudah gagal, dokter akan memberikan pilihan terapi yaitu dialisis (hemodialisis dan dialisis peritoneal) dan transplantasi ginjal.
38. Apa yang dimaksud dengan dialisis? 
Dialisis adalah metode terapi yang bertujuan untuk menggantikan fungsi/kerja ginjal, yaitu membuang zat-zat sisa dan kelebihan cairan dari tubuh. Ada dua jenis dialisis yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal.
39. Apa bedanya hemodialisis dan dialisis peritoneal? 
Hemodialisis (HD) adalah dialisis dengan menggunakan mesin dialiser yang berfungsi sebagai “ginjal buatanâ€�. Pada HD, darah dipompa keluar dari tubuh, masuk ke dalam mesin dialiser. Di dalam mesin dialiser, darah dibersihkan dari zat-zat racun melalui proses difusi dan ultrafiltrasi oleh dialisat (suatu cairan khusus untuk
dialisis), lalu dialirkan kembali ke dalam tubuh. Proses HD dilakukan 1-3 kali seminggu di rumah sakit dan setiap kalinya membutuhkan waktu sekitar 2-4 jam. Sedangkan dialisis peritoneal adalah metode
cuci darah  dengan bantuan membran peritoneum (selaput rongga perut). Jadi, darah tidak perlu dikeluarkan dari tubuh untuk dibersihkan dan disaring oleh mesin dialisis.
40. Kapan penderita PGK perlu menjalani dialisis?
Dialisis dilakukan apabila fungsi ginjal sudah sangat menurun (lebih dari 90 %) atau telah terjadi gagal ginjal stadium akhir, sehingga tidak lagi mampu untuk menjaga kelangsungan hidup penderita PGK.

41.      Berapa lama seorang penderita PGK harus menjalani dialisis?
Anda harus menjalani dialisis sepanjang sisa hidup atau sampai mendapatkan ginjal pengganti untuk dicangkokkan ke dalam tubuh Anda.
42.      Apakah yang dimaksud dengan cimino?
Cimino adalah akses permanen pada penderita PGK yang menjalani hemodialisis, yang diperlukan untuk keluar-masuknya darah dari dan ke tubuh penderita. Biasanya dibuat dengan cara menghubungkan salah satu pembuluh darah balik (vena) dengan pembuluh nadi (arteri) pada lengan bawah.
klik disini untuk memperbesar gambar
43.      Apakah frekuensi penggunaan dialisis peritoneal (CAPD) atau hemodialisis (HD) dapat dikurangi secara bertahap, sehingga akhirnya tidak perlu dilakukan lagi?
Baik HD maupun CAPD adalah terapi pengganti ginjal yang bertujuan menggantikan/mengambil alih fungsi ginjal yang sudah terganggu. Bukan untuk menyembuhkan penyakitnya. Pada PGK stadium terminal, fungsi ginjal yang rusak tidak dapat pulih kembali, sehingga  kedua terapi tersebut harus dilakukan secara rutin dan terus menerus.
44.      Apakah penderita yang menjalani dialisis masih dapat melakukan perjalanan ke luar kota?
Ya, penderita yang menjalani dialisis masih dapat bepergian ke luar kota. Tetapi sebelumnya Anda harus memastikan bahwa di kota yang Anda tuju, terdapat rumah sakit yang melayani terapi dialisis. 
45.      Dari manakah asalnya ginjal yang dicangkokkan?
Ginjal yang dicangkokkan berasal dari dua sumber: donor yang masih hidup (donor hidup) atau donor yang baru saja meninggal (donor kadaver). Akan lebih baik jika donor yang masih hidup merupakan  anggota keluarga yang hubungannya dekat, tetapi bisa juga berasal dari teman atau keluarga jauh.
46.      Apa saja keuntungan dan kerugian transplantasi?
Transplantasi memiliki beberapa kelebihan, yaitu paling mirip dengan ginjal asli, tidak perlu lagi menjalani dialisis, tidak perlu lagi membuat akses untuk dialisis, asupan makan dan cairan kembali normal, tidak perlu melakukan kunjungan rutin ke rumah sakit. Selain itu transplantasi juga memiliki beberapa kekurangan,
seperti perlu waktu lama untuk mendapatkan donor yang cocok, adanya kemungkinan penolakan terhadap ginjal yang dicangkokkan, harus minum obat seumur hidup, lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi, efek samping obat, risiko yang berhubungan dengan operasi. 
klik disini untuk memperbesar gambar
47.      Bagaimana jika tubuh penderita PGK menolak ginjal yang dicangkokkan? 
Jika transplantasi ginjal tidak berhasil, maka Anda harus kembali menjalani dialisis sampai diperoleh ginjal ’baru’ yang cocok dengan tubuh Anda.
48.      Apakah setelah menjalani transplantasi, penderita PGK masih harus tetap menjalani diet khusus?
Ya. Setelah  menjalani transplantasi, Anda masih harus tetap mengikuti diet khusus  meskipun tidak seketat ketika Anda menjalani dialisis. Sebaiknya batasi asupan garam karena obat-obatan setelah transplantasi (terutama steroid) menyebabkan tertahannya cairan dalam tubuh Anda. Hal ini bisa memicu naiknya tekanan darah.
Anda juga memerlukan lebih banyak protein untuk membantu membentuk jaringan otot yang ’dihancurkan’ oleh obat-obatan setelah transplantasi (steroid). Diet tinggi protein secara berangsur-angsur kemudian dikurangi dan Anda dianjurkan untuk mengkonsumsi protein dalam jumlah secukupnya.
49.      Obat-obat apa saja yang digunakan untuk mengatasi gejala-gejala dan komplikasi PGK serta membantu memperlambat proses kerusakan ginjal?
•    Diuretik untuk membantu pengeluaran kelebihan cairan dan elektrolit dari tubuh, serta menurunkan tekanan darah.
•    Antihipertensi untuk mempertahankan agar tekanan darah tetap dalam batas normal sehingga akan memperlambat proses kerusakan ginjal yang diakibatkan oleh tingginya tekanan darah.
•    Eritropoietin untuk mengatasi anemia yang diakibatkan oleh PGK. Epo biasanya diberikan dengan cara injeksi 1-2 kali/minggu.
•    Zat besi (Ferrous Sulphate) seringkali bermanfaat untuk membantu mengatasi anemia yang diakibatkan kekurangan Fe pada pasien dengan  PGK.
Pada PGK, kadar kalsium dalam darah menjadi rendah, sebaliknya kadar fosfat dalam darah
50.  Langkah sehat apa saja yang perlu dilakukan agar fungsi ginjal tetap sehat??
Agar fungsi ginjal Anda tetap terjaga ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain: mengendalikan tekanan darah dan diabetes; menghindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak diresepkan dokter; mengurangi asupan makanan-makanan yang tinggi kolesterol, kalium, garam; dan hentikan kebiasaan merokok.