Selasa, 15 Desember 2009

istri soleha

Saya pernah mendengarkan sebuah ceramahnya mubaligh yang isinya berpesan pada para kita yang ismnya kurang lebih demikian.


Ada seorang sahabat Nabi kita misalkan bernam Umar yang ketika itu masih dalm musim nya perang

dan orang itu akan berang kata berperang membela agama Alloh. Dia berpesan pada Istrinya katakanlah (fatimah)

Umar : “yang aku mau berangkat berperang membela agama Alloh kamu jangan keluar ya sebelum aku pulang nanti,”

Fatimah : “ya kakanda jaga dirimu baik – baik semoga Alloh meridhoi mu”

Umar : “amien”

sehari setelah Umar berangkat datang lah seorang utusan dari Ibunda Fatimah sebut saja Abu yang memberikan kabar bahwa Ibunya sedang sakit dan ibunya ingi bertemu dengan fatimah.

Abu : “hai fatimah saya kesini di utus oleh ibumu dia sedang sakit dan ingin bertemu dengan kamu”

(dengan muka yang sedih) diamenjawab

Fatimah : “hai Abu maafkan aku bukannya aku tak mau menjenguk Ibu ku tapi aku belum di beri izin sama suami ku.

Abu : “emag dia dimana?”

Fatimah : “dia sedang berangkat berperang, sebelum dia berangkat dia berpesan kalau aku tidak boleh pergi sebelum dia pulang.

Abu : “tapi inikan Ibumu?”

Fatiamah : “meski dia ibu kandung ku sendiri, aku ga berani. Sampaikan saja salam dan horamat ku pada ibunda ku dan katakan sampaikan maafku

dengan muka yang sedikit kecewa Abu pulang.

Dua hari kemudian Abu datang kembali menyampaikan kabar serupa.

Abu : “hai fatimah alu datang untuk memberim khabar bahwa ibumu sakitnya bertambah parah”

Fatima : “ya Abu maafkan aku bukan aku tak mau tapi aku tak berani melangar nasehat suami ku.”

Abu : “dia ibumu, orang yang sangat berjasa pedamu, orang yang telah membesarkanmu, apakamu tega melihat ini semua?”

Fatimah : “ maafkan aku, aku tahu dia orang yang sangat berjas kepada ku, tapi ini suamiku belum pulang, sampaikan salam dan maafku pada ibuku,

(sambil meneteskan air matanya)

sampai hari berikutnya datang kembali Si utusan tersebut

Abu : “ya Fatimah sekarang ibumu sudah tak ada, mari melihat ibumu untuk yang terakhir kalinya sebelum jenazahnya di kebumikan.

(Fatimah terbengong mendengar kata – kata Abu)

Abu : “mengapa diam apa kamu masih bersikukuh tidak mau melihatnya”

Fatiamah : “bukan aku tak mau melihatnya tapi suami ku belum pulang nanti kalau suamiku pulang aku akan ziarah makamnya.

Abu : “Fatimah.............. kamu ini anaknya atau bukan sih?

Abu pun pulang, tapi dia tak langsung kerumah ibunya fatimah tapi dia mampir kerumah kerumah baginda Nabi dan mengadu tentang kejadian tersebut. Tapi baginda Nabi Mukhammad SAW menyuruh orang tersebut menyampaikan pesan yang isinya behawa ibu dari fatimah telah di ampuni dosanya karena ketaatan fatimah pada suaminya.


Selesai

mudah-mudahan ini semua bisa diambil khikmahnya

maaf bila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan


Selasa, 15 Desember 2009

istri soleha

Saya pernah mendengarkan sebuah ceramahnya mubaligh yang isinya berpesan pada para kita yang ismnya kurang lebih demikian.


Ada seorang sahabat Nabi kita misalkan bernam Umar yang ketika itu masih dalm musim nya perang

dan orang itu akan berang kata berperang membela agama Alloh. Dia berpesan pada Istrinya katakanlah (fatimah)

Umar : “yang aku mau berangkat berperang membela agama Alloh kamu jangan keluar ya sebelum aku pulang nanti,”

Fatimah : “ya kakanda jaga dirimu baik – baik semoga Alloh meridhoi mu”

Umar : “amien”

sehari setelah Umar berangkat datang lah seorang utusan dari Ibunda Fatimah sebut saja Abu yang memberikan kabar bahwa Ibunya sedang sakit dan ibunya ingi bertemu dengan fatimah.

Abu : “hai fatimah saya kesini di utus oleh ibumu dia sedang sakit dan ingin bertemu dengan kamu”

(dengan muka yang sedih) diamenjawab

Fatimah : “hai Abu maafkan aku bukannya aku tak mau menjenguk Ibu ku tapi aku belum di beri izin sama suami ku.

Abu : “emag dia dimana?”

Fatimah : “dia sedang berangkat berperang, sebelum dia berangkat dia berpesan kalau aku tidak boleh pergi sebelum dia pulang.

Abu : “tapi inikan Ibumu?”

Fatiamah : “meski dia ibu kandung ku sendiri, aku ga berani. Sampaikan saja salam dan horamat ku pada ibunda ku dan katakan sampaikan maafku

dengan muka yang sedikit kecewa Abu pulang.

Dua hari kemudian Abu datang kembali menyampaikan kabar serupa.

Abu : “hai fatimah alu datang untuk memberim khabar bahwa ibumu sakitnya bertambah parah”

Fatima : “ya Abu maafkan aku bukan aku tak mau tapi aku tak berani melangar nasehat suami ku.”

Abu : “dia ibumu, orang yang sangat berjasa pedamu, orang yang telah membesarkanmu, apakamu tega melihat ini semua?”

Fatimah : “ maafkan aku, aku tahu dia orang yang sangat berjas kepada ku, tapi ini suamiku belum pulang, sampaikan salam dan maafku pada ibuku,

(sambil meneteskan air matanya)

sampai hari berikutnya datang kembali Si utusan tersebut

Abu : “ya Fatimah sekarang ibumu sudah tak ada, mari melihat ibumu untuk yang terakhir kalinya sebelum jenazahnya di kebumikan.

(Fatimah terbengong mendengar kata – kata Abu)

Abu : “mengapa diam apa kamu masih bersikukuh tidak mau melihatnya”

Fatiamah : “bukan aku tak mau melihatnya tapi suami ku belum pulang nanti kalau suamiku pulang aku akan ziarah makamnya.

Abu : “Fatimah.............. kamu ini anaknya atau bukan sih?

Abu pun pulang, tapi dia tak langsung kerumah ibunya fatimah tapi dia mampir kerumah kerumah baginda Nabi dan mengadu tentang kejadian tersebut. Tapi baginda Nabi Mukhammad SAW menyuruh orang tersebut menyampaikan pesan yang isinya behawa ibu dari fatimah telah di ampuni dosanya karena ketaatan fatimah pada suaminya.


Selesai

mudah-mudahan ini semua bisa diambil khikmahnya

maaf bila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan